welcome to my blog

Penutupan Siklus Akutansi Perusahaan Dagang


BAB II
 PENUTUPAN SIKLUS AKUNTASI PERUSAHAAN DAGANG

            Setelah tahap pelaporan yaitu tahap penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan neraca maka langkah selanjutnya adalah membuat jurnal penutup. Setelah jurnal penutup selesai dibuat, maka selanjutnya penutup tiap-tiap buku besar dengan terlebih dahulu memindahkan jurnal penyesuaian dan jurnal peutup. Siklus akutansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan.
`           neraca saldo setelah penutupan merupakan pengujian terakhir mengenai kenetapan pengujian dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Setelah selesai menyusun neraca saldo setelah penutupan. Maka langkah selanjutnya adalah membuat jurnal pembalik. Jurnal pembali adalah jumlah yang dibuat untuk membalik ayat jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan baru jurnal pembalik di buat dengan tujuan agar pencatatan periode berikutnya dapat dilakukan dengan mudah dan wajar.
\
1.Membuat jurnal penutup
            Jurnal penutup ialah ayat jurnal yang emindahkan nilai sisa pendapatan, beban,dan pengembalian pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan modal. pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama ikhtisar laba rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total debit dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut.
Fungsi jurnal penutup adalah membuat perkiraan nominal bersaldo nol atau tidak bersaldo, sehingga perkiraan tersebut dapat digunakan kembali untuk mencatat transaksi pada periode berikutnya..
            Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan yaitu :
a.    mendebit setiap perkiraan pendapatan perkiraan pendapatan sebesar nilai sisa kriditnya.
 Mengkredit ikhtisar laba-rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari ikhtisar laba-rugi
b.    Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debitnya.
Mendebit ikhtisar laba-rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban kedalam sisi debit dan ikhtisar laba rugi
c.    Mendebit ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal.
d.   Mengkredit perkiraan pengambilan pribadi sebesar nilai sisa debitnya. Mendebit perkiraan modal pemilik perusahaan.
Berikut ini akun nominal yang ditutup:
a.       Pendapatan atau penjualan
b.       Retur dan potongan penjualan
c.       Pembelian
d.      Retur dan potongan pembelian
e.       Biaya atau beban
f.       Prive
g.      Laba rugi usaha
h.      Persediaan barang dagangan
Cara menyusun jurnal penutup, yaitu:
a.       Memindahkan semua saldo perkiraan pendapat (perhitugan laba-rugi sisi kredit) ke akun ikhtisar laba-rugi
b.      Memindahkan semua perkiraan beban (perhitungan laba-rugi sisa kredit) ke akun ikhtisar laba-rugi
c.       Memindahkan saldo akun pengembalian prive ke akun modal (debit)
d.      Memindahkan saldo akun ikhtisar laba-rugi ke akun modal

2.Menutup buku besar
            Setelah jurnal penutup selesai di buat maka selanjutnya menutup tiap-tiap buku besar dengan terlebih dahulu memindahkan jurnal penyesuaian dan jrnal penutup

3.Menyusun daftar saldo setelah penutupan
            Sikus akutansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupa adalah pengujian terakhir mengenai ketetapan penjurnalan dan pemindahbukuan ayat jurnal penyesuaian da penutupan. Seperti halnya neraca saldo yang terdapatpada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai periode akutansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal terakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat. Isi perkiraan neraca adalah nilai sisa akhir dari daftar permanen yaitu perkiraan neraca : aktiva, kewajiban dan modal. didalamnya tidak termasuk perkiraan sementara, seperti perkiraan pendapat, beban atau perkiraan pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup.

4.Membuat jurnal pembalik
            Dalam sistem akuntansi yang menganut prinsip konsistensi, untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam pencatatan pada periode berikutnya, maka perlu dibuat ayat jurnal pembalik setelah selesai menyusun neraca saldo setelah penutupan, maka langklah selanjutnya adalah membuat jurnal pembalik. Jurnal pembalik adalah jurnal yang di buat untuk membalik ayat jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan baru. Jurnal pembalik di buat dengan tujuan agar pencatatan periode berikutnya dapat dilakukan dengan mudah dan wajar.
            Ayat jurnal pembalik adalah ayat jurnal yang dibuat untuk membalik ayat jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode sebelumnya. Jurnal pembalik ini biasanya dibuat pada awal periode untuk mengembalikan akun-akun yang timbul pada akhir periode sebelumnya, sebagai dari akibat dari ayat jurnla penyesuaian tertentu. Jurnal ini tidak merupakan sistem untuk mremudahakan dalam pencatatan pada awal periode berikutnya.

Hal-hal yang memerlukan ayat jurnal pembalik yaitu:
  1. Beban-beban yang masih harus dibayar
  2. Beban-beban dibayar di muka, apabila beban itu dicatat pada waktu pembayaran dalam akun beban bukan pada akun harta
  3. Pendapatan yang masih harus diterima
  4. Pendapatan diterima di muka, apabila pendapatan tersebut dicatat pada akun pendapatan